Kembali lagi bersama saya, yang cukup biasa-biasa saja dengan cerita yang juga biasa, kali ini saya akan menceritakan tentang apa itu ILUSI? kalian pasti sering melakukan suatu hal tentang apa yang dimaksud dengan ilusi, langsung saja masuk dalam cerita.
Ketika semua berubah menjadi suatu bayangan
keindahan, yang terfikirkan oleh aku, kita, dan mereka, yang seharusnya tidak
untuk berdiam diri demi melakukan sesuatu hal yang dianggap sangatlah indah dan
berharga. Sesuatu yang indah bukanlah berada dalam bayangan yang tidak nyata,
tetapi berada dalam tindakan yang dilakukan secara baik. Mungkin pernah
tersadar setiap melakukan sesuatu dengan membayangkannya dahulu, pasti tidak
akan terlaksana. Berawal dengan memulai untuk bersandar dalam sebuah ilusi yang
mendalam tetang aku, kita, dan mereka. Disanalah aku merasakan bagaimana
menjalani kehidupan yang terbilang sebuah ilusi, yang selalu menarik diri kita
untuk tenggelam kedalam bayangan itu. Sejenak terdiam dan terfikirkan, apa
harus berilusi dahulu dalam melakukan sesuatu hal. Dulu aku sempat berfikir
mengilusikan tentang kamu, tersadar juga dalam jiwa ini yang melekat kedalam
alunan syair dan teriring oleh alunan suatu nada yang berirama. Disanalah aku
melihat sosok yang tampak cantik yaitu kamu, seperti halnya melodi romantis sedang
mengalunkan nada-nada indah itu, yang dimana mungkin melodi itu untuk
menyampaikan suatu pesan terhadapku. Aku, begitu menginginkan alunan melodi itu
seperti halnya aku menginginkan kamu, tapi pantaskah aku, siapkah aku untuk
bisa bersamamu, apalagi memikirkanmu seperti halnya melodi romantis yang selalu
menggema dalam setiap langkahku. Dan aku terjebak dalam suatu bayangan gelap
yang dimana itu hanya ada aku dan kamu, sungguh sulit untuk memikirkan hal
lain, selalu ada kamu yang terbayangkan. Dimana pun juga kamu berada, semua
terlihat seperti alunan melodi romantis yang memikat aku untuk tetap terus
melihatmu. Aku tau kamu, jadi apapun kegelisahan kamu aku selalu ada. Disaat
itu lah aku selalu mencoba untuk mendekat untuk menjadi pahlawan yang bisa
memainkan melodi romantis untuk kamu. Tapi berbagai cara aku lakukan demi
mendapatkan syair untuk menyampaikan terhadapmu, mengapa sesuatu hal itu sangatlah
sulit untuk bisa tersampaikan. Aku hanyalah orang pemuja rahasiamu yang
mengalunkan syair yang tidak jelas, ibarat syair kosong yang tidak ada sesuatu
pesan inti di dalamnya, mungkin tidak pantas untuk disampaikan terhadapmu, itu
yang aku rasakan. Dimana pada saat itu berada dalam dasar bayangan gelap itu,
aku selalu berusaha untuk membuat syair yang jelas hanya untuk kamu. Tapi setiap
kali aku slalu memikirkan bagaimana cara membuat alunan syair yang pantas untuk
kamu. Aku selalu tidak menemukan suatu ide syair ungkapan yang jelas untuk kamu.
Sejenak pun aku berfikir dan tersadar, mungkin kamu hanyalah sebuah ilusi dalam
diriku, yang tenggelam dalam suatu bayangan gelap dan mungkin juga kamu memang
bukan hanya untuk ku, tetapi jika aku berada dalam suatu titik yang dimana tidak
bisa menggapaimu, alunan yang aku dengar itu, akan berubah yang awalnya alunan
melodi romantis, menjadi alunan yang sangat keras, menjadi sulit untuk bisa
dirasakan kejelasannya. Kamu mungkin tidak bisa merasakan bagaimana aku
mengejarmu, bagaimana pengorbananku, bagaimana aku selalu ada untuk kamu, itu
semua tidak kamu anggap? Apa memang tidak mengerti, arti dari semua itu? Kini
yang aku rasakan hanyalah bagian dari sisa-sisa harapan untuk mendapatkan suatu
melodi romantis itu. Sekian lama aku menunggu, sekian lama juga aku
menghiburmu, itu semua tidak ada syair romantis yang kamu sampaikan terhadapku.
Aku mengerti suatu hal, mungkin kamu anggap aku sebagai bayangan, yang berperan
untuk selalu mengikutimu dalam berbagai suka-dukamu. Kamu memasukanku di posisi
yang salah, yang tak seharusnya aku tempati, aku mengharapkan sesuatu yang
lebih, dimana posisi yang bisa menjadikan aku dan kamu menjadi kita, ibarat alunan
melodi tertata rapi dan indah untuk di dengar, seperti itu. Mungkinkah aku bisa
melakukan itu? Tapi semua itu hanya bergantung padamu, yang dimana kamu
bertugas untuk memilih, mana yang tepat dan mana yang tidak. Aku, kita, mereka,
yang mungkin melihat seperti memainkan alunan nada dengan cara paksa,
menjadikan sesuatu itu tidak harmoni jika dilakukan. Untuk saat ini aku masih
terdiam dan menunggu, mengikuti alur jalannya ceritaku nantinya, itu semua aku
lakukan demi menunggu momen yang tepat, untuk menjadikan suatu melodi romantis
yang bisa menjadikan “KITA”. Aku tau apa
yang aku lakukan untuk saat ini, yaitu membuat kamu merasa nyaman, membuat kamu
untuk lebih terbuka dengan apa yang kamu inginkan atau sampaikan, hanya itu
untuk saat ini. Tapi semua yang aku lakukan tidak semudah apa yang aku
bayangkan dan rencanakan, mungkin hanya sebuah bayangan ilusi semata, memang
semua itu proses, seperti halnya ulat yang bertahan lama dalam kepompong yang
menjadikan kupu-kupu dewasa terbang, jadi bagaimana semua proses itu tetap
berjalan dan ada waktunya juga dimana ulat berkembang menjadi kupu-kupu dewasa,
semua itu pasti memerlukan waktu untuk bertahan hidup menjadikan sirkulasi
kehidupan. Itu semua, sama halnya dengan pendekatan terhadap kamu, memang
proses pengenalan lebih lama daripada proses pendekatan, terkadang banyak orang
tidak memahami itu, selalu termakan oleh bayangan ilusi yang hanya dia
inginkan. Bagaimana dengan mereka, yang hanya bisa melihat hasil dari proses
itu. Apa mereka tau, kerja keras aku untuk mendapatkan kamu? apa mereka peduli,
dengan kelakuan aku terhadap kamu? Apa mereka ikut menyadarkanku yang tenggalam
dalam bayangan ilusi ini? “TIDAK” bahkan mereka semua tidak peduli apa yang aku
rasakan saat ini. Mereka mungkin sebagian kecil peduli, tapi tidak membantu
menyelesaikan apa yang aku harapkan, bahkan mereka hanya datang ketika ada
butuhnya. Entah sampai kapan aku tenggelam dalam sebuah bayangan gelap ini yang
selalu menginginkan sesuatu tapi tidak ada hasil yang nyata. Adapun juga mereka yang menikung aku demi
untuk mendekat ke kamu. Mulai dari sanalah aku mundur dari persoalan aku dan
kamu, karena aku memiliki alasan ketika mereka berada di dekat kamu, kenapa
kamu selalu merespon positif terhadap mereka, apa memang kamu memiliki perasaan
diantara mereka? Sedangkan aku yang terlalu sering bersama kamu itu saja
berkomunikasi baik sangat sulit, selalu terdiam disaat aku berada di dekatmu,
tepatnya di sebelahmu. Itu yang membuat aku memiliki alasan kenapa aku mundur.
Mereka memang tidak menunggu waktu lama untuk bisa membuatmu tersenyum,
sedangkan aku yang sudah lama sekali pun, masih sulit untuk bisa membuatmu
tersenyum. Padahal proses pengenalan dan pendekatanku lebih lama daripada
mereka yang hanya sekejap terhitung kasat mata. Aku hanya bisa apa? Mungkin aku
hanya bisa tenggelam dalam bayangan ilusi ini, selalu mengharapkan, selalu
mengimpikan, bahkan setiap hari terbayangkan. Disaat itulah aku mencoba bangkit
untuk tidak tertelan oleh bayangan ilusi ini, aku melepas dan meninggalkan demi
kebahagiaanmu bersama mereka. Sungguh sulit untuk bisa memahami keinginan diri
sendiri daripada menjalankan kehidupan nyatanya. Kita tidak tau bagaimana
nantinya kita seperti apa, tapi setidaknya kita membuat sesuatu hal, yang tidak
tenggelam dalam sebuah ilusi demi mendapatkan sesuatu yang nyata, meskipun itu
bukan dari harapan, tapi setidaknya kita puas dengan hasil yang di dapat, bukan
hanya sebuah ilusi semata. Aku yang di ibaratkan kalian si pembaca mungkin
hanya bisa membayangkan apa arti dari judul Hanya Sebuah Ilusi. Aku, kita, dan
mereka adalah bagian dari kehidupan yang sebenarnya, yang menjadikan diri kita
bangkit akan suatu hal dengan melakukan tindakan yang nyata, jadi saat
melakukan sesuatu tidak membayangkan apa yang kita inginkan itu semua adalah hanya
sebuah ilusi.
Begitulah cerita dari Hanya Sebuah Ilusi, yang mungkin kita semua pernah merasakan suatu hal tersebut, terima kasih sudah meluangkan waktunya membaca cerita dalam blog saya ini, jangan lupa mampir-mampir di label lainnya, sampai ketemu dalam cerita-cerita selanjutnya.
No comments:
Post a Comment