Saturday, March 12, 2016

ILUSI Membuatmu Lupa Dalam Satu Hal

Kembali lagi bersama saya, yang cukup biasa-biasa saja dengan cerita yang juga biasa, kali ini saya akan menceritakan tentang apa itu ILUSI? kalian pasti sering melakukan suatu hal tentang apa yang dimaksud dengan ilusi, langsung saja masuk dalam cerita.

Ketika semua berubah menjadi suatu bayangan keindahan, yang terfikirkan oleh aku, kita, dan mereka, yang seharusnya tidak untuk berdiam diri demi melakukan sesuatu hal yang dianggap sangatlah indah dan berharga. Sesuatu yang indah bukanlah berada dalam bayangan yang tidak nyata, tetapi berada dalam tindakan yang dilakukan secara baik. Mungkin pernah tersadar setiap melakukan sesuatu dengan membayangkannya dahulu, pasti tidak akan terlaksana. Berawal dengan memulai untuk bersandar dalam sebuah ilusi yang mendalam tetang aku, kita, dan mereka. Disanalah aku merasakan bagaimana menjalani kehidupan yang terbilang sebuah ilusi, yang selalu menarik diri kita untuk tenggelam kedalam bayangan itu. Sejenak terdiam dan terfikirkan, apa harus berilusi dahulu dalam melakukan sesuatu hal. Dulu aku sempat berfikir mengilusikan tentang kamu, tersadar juga dalam jiwa ini yang melekat kedalam alunan syair dan teriring oleh alunan suatu nada yang berirama. Disanalah aku melihat sosok yang tampak cantik yaitu kamu, seperti halnya melodi romantis sedang mengalunkan nada-nada indah itu, yang dimana mungkin melodi itu untuk menyampaikan suatu pesan terhadapku. Aku, begitu menginginkan alunan melodi itu seperti halnya aku menginginkan kamu, tapi pantaskah aku, siapkah aku untuk bisa bersamamu, apalagi memikirkanmu seperti halnya melodi romantis yang selalu menggema dalam setiap langkahku. Dan aku terjebak dalam suatu bayangan gelap yang dimana itu hanya ada aku dan kamu, sungguh sulit untuk memikirkan hal lain, selalu ada kamu yang terbayangkan. Dimana pun juga kamu berada, semua terlihat seperti alunan melodi romantis yang memikat aku untuk tetap terus melihatmu. Aku tau kamu, jadi apapun kegelisahan kamu aku selalu ada. Disaat itu lah aku selalu mencoba untuk mendekat untuk menjadi pahlawan yang bisa memainkan melodi romantis untuk kamu. Tapi berbagai cara aku lakukan demi mendapatkan syair untuk menyampaikan terhadapmu, mengapa sesuatu hal itu sangatlah sulit untuk bisa tersampaikan. Aku hanyalah orang pemuja rahasiamu yang mengalunkan syair yang tidak jelas, ibarat syair kosong yang tidak ada sesuatu pesan inti di dalamnya, mungkin tidak pantas untuk disampaikan terhadapmu, itu yang aku rasakan. Dimana pada saat itu berada dalam dasar bayangan gelap itu, aku selalu berusaha untuk membuat syair yang jelas hanya untuk kamu. Tapi setiap kali aku slalu memikirkan bagaimana cara membuat alunan syair yang pantas untuk kamu. Aku selalu tidak menemukan suatu ide syair ungkapan yang jelas untuk kamu. Sejenak pun aku berfikir dan tersadar, mungkin kamu hanyalah sebuah ilusi dalam diriku, yang tenggelam dalam suatu bayangan gelap dan mungkin juga kamu memang bukan hanya untuk ku, tetapi jika aku berada dalam suatu titik yang dimana tidak bisa menggapaimu, alunan yang aku dengar itu, akan berubah yang awalnya alunan melodi romantis, menjadi alunan yang sangat keras, menjadi sulit untuk bisa dirasakan kejelasannya. Kamu mungkin tidak bisa merasakan bagaimana aku mengejarmu, bagaimana pengorbananku, bagaimana aku selalu ada untuk kamu, itu semua tidak kamu anggap? Apa memang tidak mengerti, arti dari semua itu? Kini yang aku rasakan hanyalah bagian dari sisa-sisa harapan untuk mendapatkan suatu melodi romantis itu. Sekian lama aku menunggu, sekian lama juga aku menghiburmu, itu semua tidak ada syair romantis yang kamu sampaikan terhadapku. Aku mengerti suatu hal, mungkin kamu anggap aku sebagai bayangan, yang berperan untuk selalu mengikutimu dalam berbagai suka-dukamu. Kamu memasukanku di posisi yang salah, yang tak seharusnya aku tempati, aku mengharapkan sesuatu yang lebih, dimana posisi yang bisa menjadikan aku dan kamu menjadi kita, ibarat alunan melodi tertata rapi dan indah untuk di dengar, seperti itu. Mungkinkah aku bisa melakukan itu? Tapi semua itu hanya bergantung padamu, yang dimana kamu bertugas untuk memilih, mana yang tepat dan mana yang tidak. Aku, kita, mereka, yang mungkin melihat seperti memainkan alunan nada dengan cara paksa, menjadikan sesuatu itu tidak harmoni jika dilakukan. Untuk saat ini aku masih terdiam dan menunggu, mengikuti alur jalannya ceritaku nantinya, itu semua aku lakukan demi menunggu momen yang tepat, untuk menjadikan suatu melodi romantis yang bisa menjadikan “KITA”.  Aku tau apa yang aku lakukan untuk saat ini, yaitu membuat kamu merasa nyaman, membuat kamu untuk lebih terbuka dengan apa yang kamu inginkan atau sampaikan, hanya itu untuk saat ini. Tapi semua yang aku lakukan tidak semudah apa yang aku bayangkan dan rencanakan, mungkin hanya sebuah bayangan ilusi semata, memang semua itu proses, seperti halnya ulat yang bertahan lama dalam kepompong yang menjadikan kupu-kupu dewasa terbang, jadi bagaimana semua proses itu tetap berjalan dan ada waktunya juga dimana ulat berkembang menjadi kupu-kupu dewasa, semua itu pasti memerlukan waktu untuk bertahan hidup menjadikan sirkulasi kehidupan. Itu semua, sama halnya dengan pendekatan terhadap kamu, memang proses pengenalan lebih lama daripada proses pendekatan, terkadang banyak orang tidak memahami itu, selalu termakan oleh bayangan ilusi yang hanya dia inginkan. Bagaimana dengan mereka, yang hanya bisa melihat hasil dari proses itu. Apa mereka tau, kerja keras aku untuk mendapatkan kamu? apa mereka peduli, dengan kelakuan aku terhadap kamu? Apa mereka ikut menyadarkanku yang tenggalam dalam bayangan ilusi ini? “TIDAK” bahkan mereka semua tidak peduli apa yang aku rasakan saat ini. Mereka mungkin sebagian kecil peduli, tapi tidak membantu menyelesaikan apa yang aku harapkan, bahkan mereka hanya datang ketika ada butuhnya. Entah sampai kapan aku tenggelam dalam sebuah bayangan gelap ini yang selalu menginginkan sesuatu tapi tidak ada hasil yang nyata.  Adapun juga mereka yang menikung aku demi untuk mendekat ke kamu. Mulai dari sanalah aku mundur dari persoalan aku dan kamu, karena aku memiliki alasan ketika mereka berada di dekat kamu, kenapa kamu selalu merespon positif terhadap mereka, apa memang kamu memiliki perasaan diantara mereka? Sedangkan aku yang terlalu sering bersama kamu itu saja berkomunikasi baik sangat sulit, selalu terdiam disaat aku berada di dekatmu, tepatnya di sebelahmu. Itu yang membuat aku memiliki alasan kenapa aku mundur. Mereka memang tidak menunggu waktu lama untuk bisa membuatmu tersenyum, sedangkan aku yang sudah lama sekali pun, masih sulit untuk bisa membuatmu tersenyum. Padahal proses pengenalan dan pendekatanku lebih lama daripada mereka yang hanya sekejap terhitung kasat mata. Aku hanya bisa apa? Mungkin aku hanya bisa tenggelam dalam bayangan ilusi ini, selalu mengharapkan, selalu mengimpikan, bahkan setiap hari terbayangkan. Disaat itulah aku mencoba bangkit untuk tidak tertelan oleh bayangan ilusi ini, aku melepas dan meninggalkan demi kebahagiaanmu bersama mereka. Sungguh sulit untuk bisa memahami keinginan diri sendiri daripada menjalankan kehidupan nyatanya. Kita tidak tau bagaimana nantinya kita seperti apa, tapi setidaknya kita membuat sesuatu hal, yang tidak tenggelam dalam sebuah ilusi demi mendapatkan sesuatu yang nyata, meskipun itu bukan dari harapan, tapi setidaknya kita puas dengan hasil yang di dapat, bukan hanya sebuah ilusi semata. Aku yang di ibaratkan kalian si pembaca mungkin hanya bisa membayangkan apa arti dari judul Hanya Sebuah Ilusi. Aku, kita, dan mereka adalah bagian dari kehidupan yang sebenarnya, yang menjadikan diri kita bangkit akan suatu hal dengan melakukan tindakan yang nyata, jadi saat melakukan sesuatu tidak membayangkan apa yang kita inginkan itu semua adalah hanya sebuah ilusi. 

Begitulah cerita dari Hanya Sebuah Ilusi, yang mungkin kita semua pernah merasakan suatu hal tersebut, terima kasih sudah meluangkan waktunya membaca cerita dalam blog saya ini, jangan lupa mampir-mampir di label lainnya, sampai ketemu dalam cerita-cerita selanjutnya.

No comments:

Post a Comment